Pages

Monday, 31 August 2020

Rimbun Hutanku Wangi Kopiku Lestari Alamku

 

Rimbun Hutanku Wangi Kopiku Lestari Alamku

 

Apa hubungan kopi dengan konservasi https://hutanitu.id?

Pertama kita bahas dulu sejarah kopi di Indonesia. Sejarah kopi dimulai dari akhir abad ke-17 dibawa oleh VOC dari Malabar ke Jakarta tetapi gagal tumbuh karena banjir. Percobaan tanam ke-2 pada tahun 1700,dan kali ini berhasil. Pengujung abad ke-18 benih kopi dicoba ditanam di bantaran Kali Ciliwung di Batavia,kemudian benih kopi jenis arabika typika itu disemai di Priangan,Jawa Barat. Benih kopi tumbuh subur di Kawasan Priangan dan bahkan tahun 1726 kopi asal Cianjur memenangkan lelang kopi di Amsterdam. Karena arabika typika banyak hancur karena penyakit karat daun pada tahun 1876, maka Belanda mengembangkan jenis liberika dan robusta. Liberika yang awalnya dikira tahan terhadap penyakit ternyata masih terkena penyakit juga sehingga didatangkan kopi jenis robusta yang didatangkan dari Congo oleh Belanda,dimana sekarang jenis robusta inilah yang mendominasi kebun Nusantara.

Kopi merupakan tanaman konservasi karena penanaman kopi yang menyatu dengan beragam tanaman kehutanan dinilai efektif untuk meningkatkan kualitas kopi sekaligus menjaga kelestarian alam. Hal inilah yang membuat founder dari Klasik Bean memunculkan ide konservasi hutan dengan tanaman kopi. Klasik Bean adalah koperasi petani kopi yang berbasis di Garut,Jawa Barat. Diawali dari keprihatinan sekelompok pecinta alam sekaligus pecinta kopi yang melihat area hutan banyak dibabat atau berubah fungsi menjadi kebun sayur. Akibat dari pembabatan hutan dijadikan ladang-ladang sayur ini mengakibatkan area tersebut menjadi rawan terhadap banjir dan tanah longsor. Keinginan menjaga hutan supaya kembali menjadi fungsinya sebagai hutan tempat sumber air dan keanekaragaman hayati terpelihara inilah yang membuat mereka bersusah payah mencari cara dan riset. Gerakan yang dimulai dari tahun 2008 ini semakin berkembang saat ini bahkan berprestasi menjadi kopi official Olimpiade Tokyo 2020 ini,sayang karena kondisi Covid19 penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tertunda.

Kopi dipilih karena kopi ini bisa tumbuh hanya dengan sinar matahari 30-40% saja sehingga kopi bisa tumbuh diantara pohon-pohon besar. Cita rasa dan kualitas kopi juga menjadi lebih kaya rasa sesuai dengan tumbuhan yang di sekitarnya. Semakin beragam tumbuhan di sekitarnya,maka makin unik rasa kopi yang dihasilkan. Varietas kopi yang sama bisa saja memiliki rasa yang berbeda jika ditanam di tempat yang berbeda,cara pengolahan berbeda akan membuat rasa yang berbeda pula. Pengolahan kering/natural bisa memunculkan berbagai aroma rasa. Adapun pengolahan basah bisa membuat kopi bercitarasa lebih ringan.

 Tempat kebun kopi yang baik adalah hutan yang menjaganya. Kopi yang berkualitas adalah kopi natural yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Pupuk yang dipakai adalah kompos buatan kelompok petani itu sendiri.

Koperasi Klasik Beans mengajarkan dari pembibitan kopi, penanaman kopi, pembuatan kompos dan konservasinya, budidaya kopi yang sehat sambil merawat hutan dan membuat jalur air. Pada intinya mereka diajarkan belajar menanam, panen dan mengolah hasil kopinya. Saat ini anggota koperasi ini di Jawa Barat hampir seribu lebih dan sudah mulai melebarkan sayap di Sulawesi, Sumatera dan Bali meskipun baru sebatas pilot project. Mereka sangat ketat dalam menjalankan organisasi ini dimana melarang penggunaan bahan kimia pestisida dan pupuk,jika diketahui ada anggota yang melanggar hal ini maka akan dikeluarkan dari kelompok koperasi ini. Hal ini menunjukkan kebulatan tekad mereka untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia.

Keberhasilan Klasik Beans ini menginspirasi banyak petani kopi untuk mengadopsi system yang sama.

Di Aceh ada juga Kopi Leuser yang dikomandani oleh Pak Danurfan yang mengembangkan sendiri setelah sebelumnya tergabung dalam kegiatan pendampingan petani menjalankan budidaya kopi secara agroforestry. Setiap penjualan 1 bungkus kopi akan ada dana yang disisihkan untuk membantu kelestarian hutan dan lingkungan.

Jadi sekarang jelas kan ya hubungan antara secangkir kopi hutan yang nikmat dan menjadi juara dunia dengan kelestarian hutan Indonesia.

Mari kita beristirahat dengan menghirup wanginya bau kopi dan menikmati citarasa kopi unik sekaligus menjaga kelestarian Hutan Indonesia.

 

 


 


Sumber tulisan :

  1. Jelajah Kopi Nusantara Kompas 11 April- 6 Juni 2018
  2. Liputan 6, Gerakan Kopi Konservasi-Petani Senang-Hutan Makin Rindang
  3. Ubrukopi.com/magazine/32_.html : Perjuangan panjang dibalik kesuksesan Klasik Beans
  4. PDF from Klasik Beans


 

 

Friday, 21 August 2020

#IniUntukKita WPC Mart ah Aku Padamu

 

#IniUntukKita WPC Mart ah Aku Padamu

 

Masih cerita tentang WPC Mart , eh kamu sudah tahu kan ya kalau WPC Mart adalah platform belanja online berbasis komunitas yang dimotori oleh Founder Women Preneur Community(WPC) Mami Irma Sustika. Di WPC Mart ini selain mendorong anggotanya pengusaha UMKM wanita untuk terus aktif selama pandemic covid19 ini, juga mengajak semua perempuan yang terkena efek pengurangan pendapatan selama covid19 ini untuk berusaha maju pantang menyerah dengan kondisi yang ada.

WPC Mart ini mulai beroperasi dari awal April 2020 ini , awalnya bertujuan agar anggota komunitas WPC ini saling support dengan saling membeli hasil produk masing-masing. Bukan saatnya buat mengasihani diri sendiri berpangku tangan hanya menyalahkan keadaan. Namun saatnya bangkit bersama UMKM Indonesia membela negeri, terutama UMKM perempuan.

Sebagai founder E3 trip yang sedang mulai belajar berbisnis membuka usaha jasa organiser craft trip yang menggabungkan tourism dengan pengalaman belajar craft langsung terkena dampak secara langsung dengan adanya pandemic ini. Baru usaha mulai jalan dengan aktif menggalang peserta dengan mengadakan workshop craft , sudah menyiapkan project-project tetiba duar ada pandemic dimana yang ada slogan #dirumahaja #Kamiantaruntukanda. Semua terkena efek jangankan mau memikirkan trip ke mana, mau ke luar rumah saja tidak bisa. Kondisi ini membuat semangat menurun, namun beruntung Mentor dari Cherie Blair Foundation(CBF) dan rekan-rekan komunitas di WPC memberi support. Untuk bisa bertahan maka bergabung dengan WPC Mart.

Awalnya gabung di WPC Mart adalah untuk belanja kebutuhan diri sendiri dengan membantu #Beliprodukteman #Belibrandlokal . Asyiknya segala ada di WPC Mart ini dari bahan makanan mentah yang berkualitas, bahan makanan frozen, bahan pembersih dari pembersih lantai, handsoap, pencuci piring sampai sanitizer ada, tidak ketinggalan fashion terutama masker dan jaket anti corona. Pokoknya di WPC Mart sagala aya, semua ada, hati senang segala kebutuhan tersedia dan yang pasti semua adalah hasil karya UMKM perempuan yang sudah terkurasi dengan baik. Jadi belanja di WPC Mart yakin kalau produknya pasti berkualitas .

Produk yang ada bukan hanya dari satu daerah saja melainkan dari penjuru Nusantara raya yang kaya akan kearifan lokalnya. Ah aku padamu lah WPC Mart mau merasakan sambal roa khas Sulawesi ada , mau cicipin wedang Dayak dari Balikpapan ada. Dan pastinya semua produknya unik khas dari daerah tersebut.

Pandemic ini menimpa hampir semua orang dari semua kalangan, terutama pengrajin juga terkena dampak. Para pengrajin besek dan sabut kelapa di Kebumen, dan Mama-mama penenun dari NTT juga terkena dampak dan menghubungin WPC untuk membantu menjualkan produk mereka. Produk mereka  besek , pot sabun kelapa dan masker tenun akhirnya menjadi salah satu produk andalan di WPC Mart. Saling bantu saling support inilah yang diperlukan saat ini. Jangan hanya berharap bantuan dari Pihak manapun apalagi cuma mengeluh dan berkeluh-kesah harus dihindarkan. UMKM bisa mandiri kalau mau berusaha dengan saling kolaborasi bekerja sama.

Produk besek dan pot dari Kebumen ini merupakan best seller penjualan karena pot ini ramah lingkungan dan bentuknya unik. Di saat kondisi pandemic dimana berkebun menjadi salah satu kegiatan favorit selama WfH maka penjualan pot meningkat. Penjualan besek sebagai kemasan ramah lingkungan menggantikan plastic, selain unik juga ramah lingkungan.

Mama-mama penenun dari NTT juga mulai produksi masker supaya bisa bertahan hidup, kondisi saat ini mana ada yang mau beli kain tenun cantik berharga jutaan. Saatnya mengubah diri belajar menjahit menggunakan kain tenunnya untuk menjadi masker yang cantik, yang saat ini dimana kemanapun harus pakai masker, maka penjualan masker bisa membantu bertahan dibandingkan hanya berdiam diri berkeras tidak mau berubah.

Indonesia ini unik dengan semua keanekaragamannya, saatnya menggunakan kearifan lokal ini untuk dikenalkan ke dunia yang lebih luas.

WPC Mart sangat mendukung marketernya untuk bisa menjual melalui desain katalog digital dengan imooji.com, training lewat fBLive maupun via Zoom. Ah aku padamu WPC Mart, jadi belajar banyak memasarkan produk dengan membagikan cerita tentang produk yang kita jual.

Mari dukung kearifan lokal ini dengan membeli produk UMKM dan pengrajin wanita binaan dari WPC lewat WPC Mart . Katalognya bisa dilihat di bit.ly/WPCkatalogbelanja. Mau gabung menjadi marketer WPC Mart juga bisa ya dengan klik http://wa.me/6281295148664.


#CeritaJenius HappyTrip with Jenius BTPN

 




#CeritaJeniusku dimulai dari akhir tahun lalu mulai mendaftarkan diri menjadi anggota keluarga Jenius BTPN. Dengar mengenai Jenius digital banking dari keponakan milenial yang sudah menggunakan Jenius. Daftar Jenius di Sumarecon Mall Serpong kebetulan saat itu sedang ada pameran di sana. Pada waktu daftar sempat bete karena antrian panjang dan sinyal kurang bagus. Yeah finally after 2 hours waiting, jadi juga deh kartu Jeniusnya.

Reason utama buka digital banking Jenius adalah enak tidak ribet (asal sinyal lancar ya) dan karena preparation mau nge-trip ke Nagoya Jepang. Setelah dapat kartu dan aktif aplikasinya , mulai buka Http://www.jenius.com untuk mempelajari apa saja fitur-fitur yang bisa digunakan di aplikasi Jenius. Ternyata fitur-fiturnya seperti Flexi Saver, moneytory, m-Card sangat membantu dalam life financing sehari-hari ya.

Taglinenya Jenius Simpler Life, Happier You terbukti banget lo saat membeli valas di aplikasi Jenius lewat m-Card. Waktu awalnya belum tahu kalau di aplikasi digital banking Jenius bisa dipakai untuk membeli Yen, jadi sibuk cari money changer yang ratenya bagus buat bekal trip. Pas tahu bisa beli Yen di aplikasi Jenius langsung tiap hari cek rate BI, rate money changer inceran dan rate Jenius. Begitu rate Jenius bagus langsung klik beli Yen, wuih enaknya beli yen tanpa ribet mesti antri ke luar kantor.

Dan finally tanggal 26 November tahun 2019 berangkatlah ke Nagoya untuk trip dan bawa kartu Jenius Visa Debit. Sudah cek dan pelajari cara pemakaian Jenius Debit di Jepang termasuk cara ambil uang via ATM. Pertama kali pakai gesek kartu ini adalah pada waktu sampai di Hotel, deg-degan menunggu pada saat proses debit pertama kali, sudah berpikir mmm kalau gagal digesek ya terpaksa ke ATM terdekat untuk ambil cash. Dan tara lancar deh proses debit dengan menggunakan kartu Jenius Debit. Lega sekali dan semakin pede menggunakan aplikasi Jenius ini.

Hari pertama trip, langsung jalan-jalan keliling area dengan pede membawa kartu Jenius Debit di dompet. Masuk ke toko craft dan langsung pilih-pilih pas bayar langsung gesek pakai kartu Jenius Debit. Berhasil berhasil berhasil wih senangnya segitu gampangnya pakai Jenius digital banking di Jepang. Hampir semua toko menerima pembayaran dengan kartu Jenius. Jadi hari pertama sampai pulang semua transaksi menggunakan aplikasi Jenius. Dari pembayaran hotel, di toko besar bahkan di pasar tradisional juga bisa digunakan lo jika ada tanda visa nya. Coba buat ambil via ATM juga ga ribet. Pada waktu Yen sudah menipis , pembelian Yen juga bisa dilakukan di aplikasi Jenius, tidak perlu ribet cari money changer selama di Nagoya. Traveling belum pernah semudah ini dalam transaksi sebelum punya aplikasi Jenius digital banking. Dulu harus pegang uang cash dan mencari money changer jika bekal menipis, sekarang tinggal klik dalam genggaman jemari kita.

Terima kasih Jenius BTPN sudah sangat memudahkan trip aku di Nagoya. Happy trip with Aplikasi Jenius BTPN. Dengan memakai aplikasi ini, uang receh hampir tidak ada karena semua transaksi dipermudah dengan gesek kartu. Bikin happy selama perjalanan, sampai pulang juga masih happy karena sisa Yen yang ada bisa ditukarkan kembali dalam bentuk rupiah dengan klik saja. Setelah mencoba pembelian yen, waktu USD turun langsung klik beli, dan waktu naik langsung klik jual , wih semudah itu lo membeli valas. Hasilnya bisa ditabung di Flexi Saver lagi. Bisa buat investasi juga aplikasi Jenius ini. Luar biasa senang dan bangga sudah pakai Jenius aplikasi. Terima kasih dan Happy birthday yang ke-4 ya, semoga fitur Jenius semakin beragam dan makin banyak nasabahnya.



Thursday, 20 August 2020

#IniUntukKita -[WPC Mart : Kami Bersatu Untuk Maju]

#IniUntukKita[WPC Mart : Kami Bersatu Untuk Maju]

 

#DiRumahAja# #KamiyangAntar# adalah tagline yang tertulis dimana saja di masa pandemic covid19 ini. Gerakan WPC Mart adalah gerakan yang terbentuk karena Kami anggota Komunitas WomenPreneurCommunity tidak mau menyerah  dengan keadaan yang sulit karena pandemic.

WPC Mart terbentuk dari bulan April 2020 dimana seluruh anggota komunitas ini bahu membahu saling sharing kondisi dan sepakat untuk tidak menyerah dengan kondisi. Produsen di WPC Mart ini adalah semua pengusaha wanita yang tergabung di komunitas dimana produk yang dijual adalah produk yang sudah dikurasi. Sedangkan penjual yang tergabung adalah semua yang terkena dampak pandemic dimana ada yang kekurangan pendapatan karena bisnis menurun, karena terkena PHK baik dirinya maupun keluarganya dan yang ingin punya pendapatan lebih.

WPC Mart adalah platform belanja online berbasis komunitas, dimana marketer/ penjual produk cukup bermodal jempol dan kuota untuk promosi tanpa mengeluarkan uang untuk beli produk terlebih dahulu dan tidak perlu repot untuk packing dan mengirimkan barang. Katalognya pun sudah dalam bentuk digital didukung oleh team imooji.com yang selalu bergandengan tangan support WPC. Katalog bisa dilihat di bit.ly/WPCkatalogbelanja. Pemasaran dilakukan lewat fB , Instagram dan Whatsapp group.

Aku tergabung menjadi marketer WPC mart dari bulan April dan pengalaman selama menjadi marketer banyak sekali. Pastinya banyak menyenangkan dibandingkan yang tidak menyenangkan. Sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa craft trip sudah pasti dampak covid19 ini sangat berasa. Bagaimana mungkin memikirkan untuk ikutan trip sedangkan untuk makan sehari-hari saja banyak yang sudah kesulitan. Menyerah tidak ada dalam kosa kataku, ditambah semangat dari Mentor dan teman-teman komunitas WPC menyulut semangat untuk terus maju. Hasilnya lumayan sekali selalu masuk dalam 10 besar dari team penjualan.

Produk yang dijual apa saja ada, dari makanan siap saji, bumbu-bumbu siap saji, beras, minyak, kebutuhan pokok, produk kebersihan seperti sabun mandi, sabun pencuci pakaian, desinfectan semua ada. Semua kualitas produknya sudah terjamin, yang asyik bisa jajan produk unggulan dari penjuru Nusantara ini. Mau wedang Dayak dari Kalimantan ada, mau sambal Roa dari Sulawesi ada, mau abon kelapa dari Purbalingga ada. Mau selat solo , roti bekatul dari Semarang semua ada dan tersedia. Mau aneka minuman segar dan alami ada, mau jamu corona ada. Mau jaket anti corona sama masker dari NTT ada. Jadi gabung disini menjadi marketer bisa beli dan cicipin makanan unggulan dari seluruh Nusantara.

Ada kisah lucu dimana ada produk kopi Klasik Bean yang merupakan kopi official Olimpiade Tokyo sekaligus kopi yang menjaga kelestarian hutan masuk ke katalog, dengan sangat percaya diri aku menjual produk ini meskipun bukan penggemar kopi. Kebetulan pembeli kopinya adalah penggemar berat kopi dan banyak bertanya tentang kopi yang dijual dan tara berbekal katalog saja ternyata tidak cukup. Pengalaman ini membuatku harus belajar paham mengenai jenis kopi, bagaimana pengolahan biji kopi dan perbedaan rasa dari masing-masing kopi. Asyiknya di WPC Mart ini begitu lapor tidak paham jenis kopi, maka langsung ditraining oleh Ahli Kopi. Tambah ilmu berjualan, tambah ilmu mengenai kopi.

WPC Mart ini benar-benar support baik produsen maupun marketernya, semua dididik dan dilatih lewat zoom. Komunikasi berjalan di whatsapp group, diajarkan pentingnya menggunakan whatsapp business. Ilmu menjual juga diajarkan dimana harus soft selling dengan adanya story telling pada saat menjual produk. Dari awal berdirinya WPC mart semua mandiri dari anggota komunitas, semua saling support ,saling dukung memberikan masukan satu sama lain sehingga semua semangat untuk memulihkan kondisi bisnis, tidak ada istilah senior dan yunior semua saling belajar.

Saat menggembirakan adalah saat produsen yang kita pasarkan menginformasikan bahwa foto produk yang diambil buat promosi dan diikutkan untuk direview oleh Gubernur Jawa Tengah di “LapakGanjar” dan bahkan sampai diendorse oleh artis Ari Lasso. Wow bangga pastilah produk teriGo dari Blora diendorse artis terkenal dan bahkan Pak Ganjar ingat di salah satu wawancaranya.

Ekosistem perlu dibangun agar UMKM kembali bangkit, ekonomi masyarakat bisa dipulihkan dan resesi bisa dihindari dengan hanya membeli produk lokal dan mendukung UMKM.

Ayo belanja produk berkualitas dari UMKM perempuan di WPC Mart.

Mau gabung jadi marketer WPC Mart juga bisa ya bisa hubungin WA 0812-9514-8664.

Wednesday, 19 August 2020

Kediri Ecocraft Weaving Trip

 

Kediri Ecocraft Waving Trip

 

Kisah kali ini dimulai dari mendengar cerita teman-teman komunitas origami yang menceritakan tentang Kediri. Kediri adalah kota terbesar ke-3 di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Cerita tentang keindahan alam, kuliner dan tenun Kediri menjadi daya tarik untuk ke sana. Setelah hunting tiket kereta dan pesawat , akhirnya survey dimulai tanggal 6-8 Maret 2020. Ini kisah perjalanan terakhir di tahun 2020 sebelum kondisi covid-19 semakin parah dan tidak bisa bebas bepergian. Berasa masih beruntung sekali sempat pergi jalan-jalan survey ke Kediri.

Jumat siang pukul 14.30 izin pulang cepat , mandi dan langsung berangkat ke Gambir. Kereta Gajayana berangkat pukul 18 dan berdasarkan schedule akan sampai ke Kediri pukul 06 pagi. Pukul 18.05 baru keliatan kereta datang dan penumpang dipersilakan bersiap menaiki kereta.

Lega rasanya setelah menempati kursi di dalam kereta. Kondisi gerbong yang ditempati bisa dibilang padat dengan penumpang . Perjalanan dimulai ,nyaman duduk di dalam kereta, kebetulan duduk di samping jendela sehingga bisa melihat situasi di luar. Kereta berjalan lambat namun pasti, gerakan kereta yang konstan ditambah dengan capai setelah seharian bekerja dan harus berlari-lari menyebabkan mengantuk dan terlelap dalam perjalanan awal.

Pada saat kereta berhenti di Cirebon, sempat terbangun karena banyak penumpang yang turun di Cirebon, dan banyak pula yang naik dari Cirebon. Hiruk pikuk penumpang naik dan turun selama 10-15 menit, kemudian kereta mulai lagi berjalan perlahan. Kondisi kereta mulai sunyi lagi setelah berangkat dari Cirebon karena sudah mendekati jam istirahat tidur untuk rata-rata penumpang yang naik. Sesekali terdengar suara anak balita yang terbangun dan merengek, terdengar percakapan beberapa penumpang yang belum tidur, dan pramugari kereta yang menawarkan makanan minuman hangat . Kereta bergerak dan berhenti di Jogja pada pukul 02.00, sama dengan waktu kereta sampai di Cirebon, terdengar lagi hiruk pikuk penumpang yang naik dan turun dari kereta. Setelah itu kereta bergerak lagi menuju Solo Balapan. Akhirnya menjelang pagi pukul 4.30 kereta melewati Stasiun Madiun , lewat jendela kereta mulai terlihat semburat sinar matahari pagi. Pemandangan alam yang tersaji dari Madiun menuju ke daerah Nganjuk dan menuju Kertosono sangat indah menyajikan sawah dan rimbunnya pepohonan . Terasa mata dimanjakan oleh hijau menguningnya sawah yang siap dipanen, angin yang berhembus di luar seolah-olah terasa di dalam kereta. Akhirnya sampai juga di Stasiun Kediri pada pukul 06.10.

Stasiun Kediri ini merupakan stasiun kecil kalau dibandingkan dengan Stasiun Gambir, suasana di stasiun ini khas suasana stasiun di kota kecil seperti Cirebon. Namun terasa nyaman dan bersih. Fasilitasnya juga bisa dibilang lengkap dengan dominan warna putih dan abu-abu pada dekor bangunan membuat penumpang yang turun merasa seperti pulang ke rumah meskipun sebenarnya hanya wisatawan saja. Suasana stasiun ini pada pukul 6 pagi terasa sunyi karena hanya ada beberapa penumpang yang turun dan naik kereta. Ruang tunggu dan pembelian tiket juga berasa sunyi tapi nyaman. Sambil menunggu teman yang menjemput bisa duduk santai di ruang tunggu ini.

Setelah dijemput di depan stasiun , karena masih pagi maka awalnya mau cari sarapan dulu isi tenaga sebelum mulai bergerak. Tetapi ternyata kehidupan di kota ini pada pukul 06 pagi masih terasa sepi dan belum banyak tempat jual sarapan yang buka. Cuaca cerah , angin masih berasa sejuk bahkan terlihat masih ada sedikit kabut di daerah Kediri yang lebih tinggi.

Karena berkeliling mencari tempat sarapan belum buka, maka kami menuju ke daerah Gunung Klotok dimana terdapat objek wisata Goa Selomangleng. Area Goa ini di kaki Gunung “ Klotok” kelurahan Pojok, kecamatan Mojoroto. Goa ini diperkirakan dibuat pada abad 10-11 Masehi berdasarkan cerita rakyat, goa ini merupakan tempat pertapaan Dewi Kilisuci (Sanggramwijaya Tunggadewi) putri dari Raja Airlangga (Kerajaan Kahuripan). Kami tidak singgah ke dalam area goa, hanya berfoto di depan patung Dewi Kilisuci dan Museum Airlangga. Perjalanan dari pusat kota menuju kaki gunung ini tidak begitu jauh hanya kira-kira 10-15 menit dengan mobil pribadi. Sepanjang perjalanan , hawa sejuk berasa menuju kaki Gunung, AC mobil dimatikan dan jendela mobil dibuka sehingga kami bisa menikmati sejuk dan bersihnya udara sekitar. Karena kebetulan hari Sabtu pagi , maka banyak pesepeda pagi dan penduduk yang berolahraga menuju ke area ini. Ada satu posisi di kaki gunung ini yang menampilkan pemandangan Kota Kediri dari atas , sangat cantik , hijau dan bersih.

Setelah puas berfoto maka kami putuskan turun lagi dan menuju ke tempat sarapan, yang dicari pastinya kuliner khas Kediri ya, pecel tumpang Bu Yah di jalan Panglima Polim. Kediri terkenal sebagai kota tahu, tapi olahan tempenya juga terkenal. Sambal tumpang ini adalah olahan dari tempe Kediri. Pecel tumpang ini atau pecel dengan sajian sayuran rebus yang biasa terdiri dari bayam, kacang panjang, kecambah, kenikir, kecipir,bunga pepaya rebus dan disiram dengan sambel pecel dan sambal tumpang ( yang merupakan campuran tempe segar dan tempe lama). Biasanya disajikan dengan tambahan rempeyek kacang, telur ceplok , tahu atau tempe goreng sesuai selera, nikmat dimakan dengan nasi hangat yang masih mengepulkan uap panas. Disini selain menjual pecel tumpang juga banyak sajian tradisional seperti aneka bubur dan ketan, mmmm jadi lapar membayangkan sedapnya sajian saat itu. Pada saat sarapan pagi, tempat ini lumayan penuh dengan pembeli yang makan di tempat maupun yang mengantri untuk bawa pulang .

Tidak jauh dari situ ada bangunan unik Kelenteng Tri Darma Tjoe Hwie Kiong yang berada di jalan Yos Sudarso. Kelenteng ini merupakan Kawasan Cagar Budaya yang dilindungi oleh Pemda Kediri. Relief dan arsitektur di dalam kelenteng sangat menarik untuk jadi spot foto. Semua bisa masuk setelah meminta izin dari penjaga kelenteng ini, mengingatkan perjalanan 3 tahun lalu di Kota Singkawang yang dijuluki Kota 1000 Kelenteng.

Dari Kelenteng ini, kami menuju ke Simpang Lima Gumul (SLG) salah satu spot foto yang menarik karena bangunannya seperti Arch de Triomphe Paris. Jadi kalau mau foto Arch de Triomphe tidak perlu jauh-jauh ke Paris cukup ke Kediri saja ya, dijamin hemat biaya. Monumen ini mulai dibangun tahun 2003 dan diresmikan pada 2008 . Areanya terletak di desa Tugurejo, daerah Ngasem kabupaten Kediri, berada di tengah-tengah pertemuan 5 jalan yaitu Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten. Secara spesifik tujuan pembangunan monument ini tidak diketahui secara pasti, tetapi terinspirasi dari Jongko Joyoboyo , Raja Kediri pada abad ke 12 yang ingin menggabungkan 5 daerah di Kediri. Selain sebagai icon, SLG inijuga dikenal sebagai pusat perdagangan dan ekonomi baru di Kediri.

Perut mulai berasa lapar setelah keliling area klenteng dan SLG, tapi mau makan siang masih agak penuh juga. Saatnya cari kudapan khas Kediri , Klepon Miroso di desa Wonosari , Kecamatan Pagu. Hidangan khas ini lumayan cocok untuk mengganjal perut sebelum makan siang. Menu yang ada disini, selain klepon , ada lopis dan cenil. Langsung pesan klepon lengkap dengan lopis dan cenil , rasanya benar-benar miroso enak .

Perjalanan berikutnya adalah menuju ke Petilasan Joyoboyo , hanya sebentar kami di sini , karena berikutnya menuju salah satu spot menarik yaitu tempat industri tenun ikat di kelurahan Bandar Kidul, kecamatan Mojoroto yang terkenal sebagai sentra tenun ikat. Kami mengunjungi CV Medali Emas dan ditemuin langsung oleh Ibu Siti Ruqoyah pemiliknya. Ibu Siti ini dengan ramah menjelaskan tentang proses pembuatan tenun ikat dari awal pencelupan benang , proses desain motif sampai ke proses akhir menjadi tenun ikat. CV Medali Emas ini merupakan salah satu UKM Unggulan Kediri yang sudah banyak menerima penghargaan , salah satunya Upakarti kategori kepeloporan pada 2010. Berdiri dari 27 Februari 1989 , dengan pengalaman selama 31 tahun CV Medali Emas sudah berkontribusi menyerap tenaga kerja dari area sekitarnya. Produk yang dihasilkan juga beraneka ragam selain kain tenun ikat juga diproduksi dalam bentuk baju jadi juga dalam bentuk sepatu. Satu lagi kelebihannya adalah jika model baju jadi yang ada tidak sesuai dengan model yang diinginkan , maka kita bisa memilih kain , memilih model yang kita inginkan dan nanti akan ada penjahit yang mengukur dan menjahitkan sesuai model yang kita inginkan, hasil baju akan dikirimkan ke alamat kita. Ini satu terobosan yang bagus untuk usaha tenun ikat ini. Di sini jika ada pengunjung yang akan belajar secara langsung proses pembuatan tenun ikat juga disediakan sarananya. Ini akan menjadi pengalaman menarik bagi pengunjung yang datang. Kekaguman kepada Ibu Siti ini adalah dengan tampilan yang sederhana, tidak ada kesan sombong sebagai pengusaha yang sukses bahkan bekerja sama dengan desainer Didiet Maulana. Semangat Beliau untuk memajukan daerahnya patut dipuji bahkan memberdayakan masyarakat sekitar.

Puas memilih kain dan model baju serta belanja sepatu dari tenun ikat maka kami bergerak lagi menuju ke destinasi berikut yang tidak kalah menariknya Keboen Kopi Karanganjar. Kebun Kopi Karanganyar ini terletak di Dusun Karanganyar Desa Modangan, Kecamatan Nglegok , Kabupaten Blitar. Kenapa kebun kopi ini dipilih sebagai salah satu destinasi dari E3Trip karena kebun kopi ini selain tempatnya yang indah dan bersejarah , kita bisa belajar banyak tentang sejarah kopi , bisa belajar menanam dan memelihara bibit kopi serta mencicipi rasa dan menilai kualitas kopi. Perkebunan ini dibuka pada tahun 1874 oleh Belanda dan komoditi utamanya adalah kopi dan cengkeh. Melewati perjalanan sejarah yang panjang kepemilikan dari orang Belanda, sampai pada saat kemerdekaan kebun kopi ini jatuh ke tangan Denny Roshadi seorang pegawai perkebunan yang telah lama bekerja di sana. Saat ini Perkebunan Kopi Karanganyar ini dikelola oleh 3 generasi keluarga Roshadi. Selain kopi dan alamnya, kebun kopi ini menawarkan wisata sejarah dengan adanya 3 mini musium : Musium Purna Bakti, Musium Pusaka dan Musium mBlitaran, ada Roemah Lodji untuk mengetahui sejarah Keluarga Roshadi dan juga ada kamar 806 milik Bung Karno. Area ini sangat cocok dikunjungi untuk keluarga karena fasilitas hiburan untuk anak-anak sampai dewasa ada. Tidak usah kuatir mengenai masalah makanan karena ada café dan restaurant dengan suasana yang nyaman dan hiasan yang unik. Setiap sudut tempat ini dari mulai pintu masuk sangat cocok digunakan untuk spot foto. Menu-menu khas Blitar ada di sini dan di café bisa mencoba aneka jenis kopi. Sejauh mata memandang dimanjakan dengan pemandangan indah yang membawa suasana ke tempo dulu. Uniknya pegawai magang di resto dan di toko kopi ada orang Belandanya. Berada di area perbukitan menjadikan tempat ini sejuk , meskipun waktu ke sana kondisi sedang hujan tidak menyurutkan semangat untuk menjelajah area, karena cuaca makin memburuk dengan hujan deras sehingga tidak bisa mengunjungi menjelajah area kebun kopi dan pembibitan. Harus dialokasikan satu hari untuk menikmati keseluruhan tempat ini. Kenangan mengunjungi tempat ini pasti akan menjadi kenangan indah seumur hidup kita, dan membuat kita merindukan datang kembali mengunjunginya.

Karena malam menjelang dan kondisi langit menggelap karena mendung dan hujan , maka Kami memutuskan untuk pulang ke Kediri lagi. Sepanjang perjalanan pulang hujan turun sangat deras sehingga mobil hanya bisa berjalan dengan pelan apalagi jalur jalan sempit sehingga harus berhati-hati. Akhirnya sampai juga ke Kota Kediri dan Kami beristirahat menyiapkan energi untuk besok pagi .

Keesokan pagi, dengan semangat menjelajah sawah dan berjalan mengitari kebun jati yang luas. Pemandangan yang hijau ditambah dengan hawa yang sejuk membuat betah berjalan-jalan di kaki gunung Klotok ini. Plan dari E3 trip adalah peserta diajak untuk meramban atau mencari dedaunan untuk nanti dijadikan bahan ecocraft di kain , aka nada trainer lokal yang mengajari cara membuat kain ecoprint ini. Hasil kain ini nanti bisa dibawa pulang oleh peserta dalam bentuk kain atau bisa minta dijahitkan dalam bentuk tas nantinya. Bangga kan pastinya menggunakan tas hasil karya sendiri.

Kediri Ecocraft Weaving trip mengajak peserta menikmati pemandangan indah di Kediri dan Blitar, belajar proses menenun dan membuat ecocraft serta menikmati wisata sejarah Perkebunan Kopi Karanganyar.

 

Penulis Siendy seorang crafter yang suka traveling, founder dari E3trip yang menggabungkan traveling dengan pengalaman belajar craft, sebuah liburan yang dibuat khusus untuk anda dalam group kecil. Mari gabung fB fan page E3Trip dan IG E3_trip.

Pagi ini

  Setelah berhari-hari cuaca mendung, melihat langit biru sangat memukau hati. Keceriaan dan cerahnya langit membuat hati makin semangat bek...