Review Buku Rantai Tak Putus Dee Lestari
Pertama kali baca di instanya Mba Dee Lestari tentang promo
buku barunya “Rantai Tak Putus” jadi penasaran bagaimana cara seorang “Supernova”
Dee Lestari menuliskan buku tentang UMKM Indonesia. Langsung pesan buku ini di
Bentang Pustaka. Ada waktu jeda sebelum buku diterima karena sedang proses
cetak. Dan tara hari Jumat ada info dari kurir ada paket buku datang. Happy deh
akhirnya bisa dapat juga buku yang bikin penasaran ini.
Pulang kerja sudah tidak sabar unboxing buku Rantai Tak
Putus. Warna langit cover buku langsung menyeruak keluar bikin segar mata yang
melihat. Ada kata pembuka dari pak Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM
Republik Indonesia. Di bawahnya baru ada nama pengarang buku Dee Lestari.
Setelah itu tulisan judul buku dengan dominasi warna putih untuk Rantai dan Putus,
warna hitam untuk kata Tak kemudian dibawahnya Ilmu Mumpuni Merawat UMKM
Indonesia dibawahnya ilustrasi rangkaian burung membentuk huruf 8 atau seperti
lambda yang terhubung tak terputus. Dari cover saja sudah menarik ya.
Buka halaman pertama langsung ada kata pembuka dari Pak
Teten Masduki dilanjutkan Mas Didiet Maulana (my favourite designer yang
mengangkat tenun ikat Indonesia dan educator wirausaha) dan ada kata pembuka
dari Mas Yoris Sebastian (one of my favorite penulis buku kreatif,aku ikutan
kelas menulisnya Angkatan pertama). Semua kata pembuka adalah penyemangat sekaligus
melihat pentingnya buku mengenai UMKM di Indonesia. Lembar berikutnya di sisi
kanan langsung ada judul dan kejutannya ada tandatangan dari Dee Lestari.
Buku ini lumayan segar dilihat dari desain keseluruhan buku
dengan dominasi warna biru langit yang terang, dengan ukuran huruf yang enak
dibaca, disertai highlight untuk kutipan-kutipan penjelasan. Buku setebal 215
halaman yang terdiri dari 12 bab ditambah kata penulis dan tentang penulis.
Bab 1 Kisah yang penting ,membaca bab 1 ini mengingatkan aku
tentang kelas menulis dari Mas Agustinus Wibowo tentang alur kisah menarik yang
bisa bolak balik namun menyambung jadi satu sehingga membuat pembaca penasaran
ingin membaca lebih lanjut. Cantik sekali perpaduan dari kisah Waru 2005 dipadu
dengan Jakarta 2019, perpaduan hal yang sama dari Pak Agus dalam perjuangan
menjadi UMKM dan perjuangan Mba Dee menerima tantangan dari Pak Henry YDBA
(Yayasan Dharma Bakti Astra) untuk menuliskan buku tentang UMKM.
Dari Bab 1 – bab 6 membahas perjuangan dari Lembaga
Pengembangan Bisnis (LPB) Waru yang merupakan salah satu cabang YDBA.
Pembahasan di bab tersebut perjuangan dari para pebisnis yang bergelut di
bidang otomotif, semuanya penuh dengan pergulatan batin yang diolah sedemikian
rupa sehingga menghasilkan UMKM yang tangguh. Kisah-kisah ini menarik buat
semua calon umkm maupun yang sudah umkm untuk mau mengubah pola pikir menjadi
lebih maju. Bengkel-bengkel Teknik yang biasa akhirnya menjadi bisa bengkel
yang menganut 5 S. Menghilangkan kesan bengkel yang kotor menjadi bengkel yang
nyaman untuk dikunjungi biarpun tidak mewah.
Bab 7-8 membahas UMKM di daerah Tapin Kalimantan, tentang
para petani dengan semua problematikanya mengangkat tanaman khas Kalimantan.
Salah satu hasil pertanian yang diangkat adalah cabai Hiyung, cabai rawit
dengan tingkat pedas super di atas rata-rata dan lebih awet dan tahan
dibandingkan dengan cabai rawit biasa dari daerah lain. Ada yang aku tunggu di
sini adalah akan diwujudkannya pengembangan agrowisata di lahan Gapoktan Kayuh
Bambai di Tapin Kalimantan Selatan. Tempat yang didesain untuk kelak menjadi destinasi
wisata agro bernama Agroforestri Gapoktan Kayuh Bambai. Puluhan jenis buah akan
ditanam di sana termasuk buah-buahan unik seperti nangkadak (Nangka dan
cempedak), karantongan (durian pandan), lahong(durian merah),papakin(bentuk
seperti durian tetapi rasa jauh berbeda dan daging buah berwarna orange) dan
masih banyak lagi buah unik khas Kalimantan yang akan dibudidayakan di sana.
Bagaimana jadi tertarik juga kan buat ikutan menantikan dibukanya agroforestry ini.
Bab 9 membahas perekrutan dan suka duka dari para fasilitator
dan coordinator LPB Tapin. Bagaimana tahapan rekrutmen dari tahap 1 dan tahap 2
di daerah dan tahap akhir adalah wawancara oleh staf kantor dari Jakarta. Suka
duka perjuangan untuk memilih dan membentuk umkm pilot yang akan dijadikan
percontohan. Kalau sekedar mengejar status dan uang, pekerjaan sebagai
fasilitator tidak akan bertahan, dibutuhkan jiwa sosial yang tinggi untuk bisa
bertahan. LPB bukan Cuma kasih dana namun lebih memberikan dan membagikan ilmu
dan pendampingan sehingga lebih seperti teman bahkan keluarga. Perjuangan
memgubah mindset adalah pekerjaan yang luar biasa susah, dari yang biasa dikasi
makan menjadi hanya diberikan kail. Mengubah persepsi koperasi yang buruk
menjadi koperasi yang saling menguntungkan dan memberi manfaat bukan hal yang
semudah membalik telapak tangan.
Bab 10 merunut kembali perjuangan seorang William
Soeryadjaya dengan pendirian awal YDBA. Semangat Pak William inilah yang
menjadi dasar-dasar dari YDBA Ada 3 komponen yang dibedah oleh Mba Dee disini,
yaitu pertama carrier dalam hal ini fasilitator, kedua,konten,roadmap yang
diwariskan ke UMKM, dan ke-3 para pendukung yakni mereka yang menjemput hasl
kerja keras UMKM sekaligus bagian integral dari ujian kenaikan kelas UMKM
sehingga mata rantai ini utuh menjadi lingkaran.
Buku ini menarik dilahap dalam sekejap terutama untuk calon
pelaku UMKM dan yang sudah jalan menjadi UMKM. Terima kasih Mba Dee Lestari
sudah menulis buku yang sangat indah membahas tentang UMKM.
Keren. Jadi ingin beli bukunya.
ReplyDeleteThanks sharing ilmunya ya
DeleteWah keren nih kayaknya. Beli ah. Dijual di Gramedia gak ya Sien? Biar dapat yg aslinya
ReplyDeleteMungkin ada Mba Annie. Aku beli langsung di webnya Bentang
DeleteReviewnya komplit banget, keren.
ReplyDeleteThanks
DeleteBagus bangetmbak reviewnya, lengkap
ReplyDeleteThanks a lot
ReplyDeleteWah, lengkap banget reviewnya..
ReplyDeleteKeren.
ReplyDelete